๐‘ซ๐’“๐’๐’๐’† ๐’•๐’†๐’Ž๐’‘๐’–๐’“ ๐‘จ๐‘ต๐‘ฒ๐‘จ (๐‘ผ๐‘จ๐‘ฝ) ๐‘ฐ๐‘ต๐‘ซ๐‘ถ๐‘ต๐‘ฌ๐‘บ๐‘ฐ๐‘จ

 Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertahanan, telah menandatangani kontrak untuk pengadaan 12 unit drone tempur ANKA (UAV) dari Turkish Aerospace Industries (TAI) senilai sekitar US$300 juta (sekitar Rp 4,53 triliun).


Drone ANKA-S adalah jenis kendaraan udara nirawak ketinggian sedang, daya tahan panjang (Medium Altitude Long Endurance/MALE), yang mampu terbang hingga 30 jam pada ketinggian 9.100 meter dan memiliki jangkauan sekitar 250 kilometer. Pesawat ini akan digunakan untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR), serta kemampuan serangan presisi.
Kontrak pembelian ditandatangani pada tanggal 3 Februari 2023, dan diumumkan secara resmi pada Juli-Agustus 2023.

Jumlah dan Distribusi: Total 12 unit drone dibeli untuk memperkuat ketiga matra TNI:
TNI Angkatan Udara (AU): 6 unit.
TNI Angkatan Darat (AD): 3 unit.
TNI Angkatan Laut (AL): 3 unit.
Skema Produksi dan Transfer Teknologi (ToT) :
6 unit pertama akan diproduksi dan dikirim langsung dari Turki.
6 unit sisanya akan dirakit di Indonesia oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sebagai bagian dari program transfer teknologi. Program ini juga mencakup pembangunan fasilitas perakitan akhir (Final Assembly Line) dan kemampuan pemeliharaan, perbaikan, serta pengoperasian di PTDI.

Pengiriman seluruh 12 unit akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 32 bulan.
Unit pertama dari drone ANKA-S dilaporkan telah tiba di Indonesia, terlihat di Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, pada September-Oktober 2025.

Komentar

Postingan Populer