๐˜ฝ๐’‚๐™œ๐’‚๐™ž๐’Ž๐™–๐’๐™– ๐™ฉ๐’‚๐™๐’‚๐™ฅ๐’‚๐™ฃ ๐™จ๐’†๐™ก๐’†๐™ ๐’”๐™ž ๐™ช๐’๐™ฉ๐’–๐™  ๐™ข๐’†๐™ฃ๐’‹๐™–๐’…๐™ž ๐™‹๐’“๐™–๐’‹๐™ช๐’“๐™ž๐’• ๐‘ฒ๐™Š๐‘ท๐˜ผ๐‘บ๐™Ž๐‘ผ๐™Ž..?

 Seleksi untuk menjadi prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dikenal sangat ketat dan menantang, dirancang untuk memilih personel TNI AD terbaik yang mampu menangani misi-misi khusus. Prosesnya melibatkan beberapa tahapan seleksi, baik fisik maupun mental, yang sangat berat.


1. ๐๐ž๐ซ๐ฌ๐ฒ๐š๐ซ๐š๐ญ๐š๐ง ๐€๐ฐ๐š๐ฅ
Calon prajurit harus memenuhi persyaratan administratif dan kesehatan umum yang ketat sesuai standar TNI AD, termasuk usia, status kewarganegaraan, dan riwayat kesehatan yang prima
2. ๐’๐ž๐ฅ๐ž๐ค๐ฌ๐ข ๐“๐š๐ก๐š๐ฉ ๐ˆ (๐’๐ž๐ฅ๐ž๐ค๐ฌ๐ข ๐”๐ฆ๐ฎ๐ฆ)
Ini adalah tahap awal di mana calon diuji bersama dengan calon prajurit TNI AD lainnya. Ujian meliputi:
Administrasi: Pemeriksaan dokumen dan kelengkapan administrasi.
Kesehatan: Pemeriksaan kesehatan menyeluruh, dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Jasmani (Kesemaptaan A & B): Meliputi lari, pull-up, sit-up, push-up, dan shuttle run.
Postur: Penilaian bentuk dan proporsi tubuh.
3. ๐’๐ž๐ฅ๐ž๐ค๐ฌ๐ข ๐“๐š๐ก๐š๐ฉ ๐ˆ๐ˆ (๐’๐ž๐ฅ๐ž๐ค๐ฌ๐ข ๐Š๐ก๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ฌ ๐Š๐จ๐ฉ๐š๐ฌ๐ฌ๐ฎ๐ฌ)
Bagi yang lolos tahap I, proses menjadi lebih intensif dan spesifik untuk kebutuhan Kopassus. mencakup:
Tes Psikologi: Penilaian mendalam terhadap aspek psikologis, kepribadian, mental, dan ketahanan stres.
Tes Kesehatan Jiwa: Untuk memastikan stabilitas mental.
Tes Fisik Lanjutan: Ujian fisik yang lebih berat dan spesifik, termasuk renang militer dan kemampuan navigasi darat (orientasi medan).
Wawancara Mendalam: Untuk menggali motivasi, komitmen, dan kepribadian calon prajurit.
4. ๐๐ž๐ง๐๐ข๐๐ข๐ค๐š๐ง ๐Š๐จ๐ฆ๐š๐ง๐๐จ (๐ƒ๐ข๐ค๐ค๐จ)
Mereka yang berhasil melewati semua tahapan seleksi administrasi, kesehatan, dan fisik akan melanjutkan ke Pendidikan Komando (Dikko), yang merupakan inti dari pembentukan prajurit Kopassus. Dikko berlangsung selama kurang lebih 7 bulan dan terbagi dalam tiga tahap:
๐‘‡๐‘Žโ„Ž๐‘Ž๐‘ ๐ผ (๐ต๐‘Ž๐‘ ๐‘–๐‘ ): Fokus pada kemampuan dasar prajurit komando di pusat pelatihan.
๐‘‡๐‘Žโ„Ž๐‘Ž๐‘ ๐ผ๐ผ (๐ป๐‘ข๐‘ก๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐บ๐‘ข๐‘›๐‘ข๐‘›๐‘”): Latihan di medan alam, fokus pada kemampuan bertahan hidup (survival), navigasi, dan taktik pertempuran di hutan/gunung.
๐‘‡๐‘Žโ„Ž๐‘Ž๐‘ ๐ผ๐ผ๐ผ (๐‘…๐‘Ž๐‘ค๐‘Ž ๐ฟ๐‘Ž๐‘ข๐‘ก): Latihan di medan air (rawa dan laut), fokus pada pertempuran di air, penyelaman, dan infiltrasi pantai.
Seleksi ini dirancang untuk mengeliminasi mereka yang tidak memenuhi standar tinggi yang dibutuhkan oleh pasukan elit, menghasilkan prajurit dengan fisik prima, mental baja, dan keterampilan tempur yang mumpuni.

sangat wajar dan memang sering terjadi bahwa ada peserta didik yang gagal atau mengundurkan diri selama masa Pendidikan Komando (Dikko) Kopassus. Tingkat kelulusan pendidikan ini relatif rendah (hanya sekitar 20-25% dari total peserta) karena standarnya yang sangat tinggi.
๐ค๐ž๐ ๐š๐ ๐š๐ฅ๐š๐ง ๐๐š๐ฉ๐š๐ญ ๐ญ๐ž๐ซ๐ฃ๐š๐๐ข ๐ค๐š๐ซ๐ž๐ง๐š ๐›๐ž๐ซ๐›๐š๐ ๐š๐ข ๐Ÿ๐š๐ค๐ญ๐จ๐ซ:
๐‘‡๐‘–๐‘‘๐‘Ž๐‘˜ ๐พ๐‘ข๐‘Ž๐‘ก ๐น๐‘–๐‘ ๐‘–๐‘˜: Beban latihan fisik selama 7 bulan sangat ekstrem dan terus-menerus. Banyak yang gugur karena cedera serius atau kelelahan fisik yang tidak dapat ditoleransi lagi.
๐‘‡๐‘–๐‘‘๐‘Ž๐‘˜ ๐พ๐‘ข๐‘Ž๐‘ก ๐‘€๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘™/๐‘ƒ๐‘ ๐‘–๐‘˜๐‘–๐‘ : Tekanan mental selama pendidikan sangat tinggi. Peserta dihadapkan pada situasi penuh stres, kurang tidur, dan kondisi sulit untuk menguji ketahanan mental mereka. Bagi yang tidak tahan tekanan, mereka bisa mengundurkan diri atau didrop oleh instruktur.

๐‘ƒ๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘”๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘› ๐ท๐‘–๐‘ ๐‘–๐‘๐‘™๐‘–๐‘›: Aturan dalam pendidikan komando sangat ketat. Pelanggaran berat terhadap disiplin militer dapat mengakibatkan pengeluaran dari pendidikan.
๐‘‡๐‘–๐‘‘๐‘Ž๐‘˜ ๐‘€๐‘’๐‘š๐‘’๐‘›๐‘ขโ„Ž๐‘– ๐‘†๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ ๐พ๐‘’๐‘š๐‘Ž๐‘š๐‘๐‘ข๐‘Ž๐‘›: Meskipun sudah lolos seleksi awal, selama pendidikan peserta harus mencapai standar kemampuan tertentu (misalnya dalam navigasi, menembak, atau survival). Jika tidak mencapai standar yang ditetapkan, mereka dinyatakan gagal.


Komentar

Postingan Populer