๐‘ฉ๐’๐’Ž ๐’„๐’–๐’“๐’‚๐’‰, ๐’‚๐’•๐’‚๐’– ๐’ƒ๐’๐’Ž ๐’Œ๐’๐’‚๐’”๐’•๐’†๐’“ (bahasa Inggris: cluster munition),

 ๐‘ฉ๐’๐’Ž ๐’„๐’–๐’“๐’‚๐’‰, ๐’‚๐’•๐’‚๐’– ๐’ƒ๐’๐’Ž ๐’Œ๐’๐’‚๐’”๐’•๐’†๐’“ (bahasa Inggris: cluster munition), adalah senjata yang dijatuhkan dari udara atau ditembakkan dari darat, yang melepaskan atau mengeluarkan sejumlah besar submunisi (amunisi kecil) peledak, masing-masing dirancang untuk meledak sendiri setelah mencapai target.


๐Š๐š๐ซ๐š๐ค๐ญ๐ž๐ซ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐ค ๐ฎ๐ญ๐š๐ฆ๐š ๐›๐จ๐ฆ ๐ค๐ฅ๐š๐ฌ๐ญ๐ž๐ซ ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก:
๐‘ƒ๐‘’๐‘›๐‘ฆ๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘› ๐ฟ๐‘ข๐‘Ž๐‘ : Bom ini dirancang untuk menyebarkan submunisi di area yang luas, menjadikannya efektif terhadap target area yang tersebar seperti kolom kendaraan militer atau landasan udara.


๐‘…๐‘–๐‘ ๐‘–๐‘˜๐‘œ ๐‘๐‘Ž๐‘”๐‘– ๐‘Š๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘”๐‘Ž ๐‘†๐‘–๐‘๐‘–๐‘™: Banyak submunisi gagal meledak saat benturan pertama. Submunisi yang tidak meledak ini berfungsi sebagai ranjau darat yang efektif, menimbulkan bahaya serius dan mematikan bagi warga sipil—terutama anak-anak—selama bertahun-tahun setelah konflik berakhir.
๐พ๐‘œ๐‘›๐‘ก๐‘Ÿ๐‘œ๐‘ฃ๐‘’๐‘Ÿ๐‘ ๐‘– ๐ผ๐‘›๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ๐‘›๐‘Ž๐‘ ๐‘–๐‘œ๐‘›๐‘Ž๐‘™: Karena risiko jangka panjang terhadap warga sipil, bom klaster sangat kontroversial. Penggunaannya telah dilarang oleh banyak negara di bawah Konvensi tentang Amunisi Klaster (CCM), sebuah perjanjian internasional yang melarang penggunaan, produksi, penimbunan, dan transfer senjata semacam itu. Namun, beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok, belum meratifikasi perjanjian ini.

๐๐ข๐ก๐š๐ค-๐ฉ๐ข๐ก๐š๐ค ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐๐ข๐ค๐ž๐ญ๐š๐ก๐ฎ๐ข ๐ฉ๐ž๐ซ๐ง๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐ง๐ ๐ ๐ฎ๐ง๐š๐ค๐š๐ง ๐›๐จ๐ฆ ๐ค๐ฅ๐š๐ฌ๐ญ๐ž๐ซ ๐ฆ๐ž๐ฅ๐ข๐ฉ๐ฎ๐ญ๐ข:
๐ฝ๐‘’๐‘Ÿ๐‘š๐‘Ž๐‘›: Pihak pertama yang menggunakan bom klaster secara operasional selama Perang Dunia II dengan jenis bom SD-2.
SD-2 bom

๐ด๐‘š๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘˜๐‘Ž ๐‘†๐‘’๐‘Ÿ๐‘–๐‘˜๐‘Ž๐‘ก:Menggunakan bom ini dalam Perang Dunia II, Perang Vietnam di Kamboja, Perang Irak tahun 2003, dan memasoknya ke Ukraina dalam konflik terkini.
๐‘…๐‘ข๐‘ ๐‘–๐‘Ž/๐‘ˆ๐‘›๐‘– ๐‘†๐‘œ๐‘ฃ๐‘–๐‘’๐‘ก: Menggunakannya dalam berbagai konflik, termasuk di Afghanistan, Chechnya, Georgia (2008), Suriah, dan secara luas dalam invasi ke Ukraina saat ini.
๐ผ๐‘ ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘’๐‘™: Menggunakan bom klaster dalam Perang Yom Kippur (1973), invasi Lebanon tahun 1978, dan kembali menggunakannya dalam perang Lebanon tahun 2006 melawan Hizbullah.
๐ผ๐‘›๐‘”๐‘”๐‘Ÿ๐‘–๐‘ : Menggunakan amunisi ini bersama AS selama invasi Irak tahun 2003.
๐‘Œ๐‘ข๐‘”๐‘œ๐‘ ๐‘™๐‘Ž๐‘ฃ๐‘–๐‘Ž (๐‘ ๐‘’๐‘๐‘’๐‘™๐‘ข๐‘š๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž): Menggunakannya selama Perang Bosnia tahun 1992-1995.
๐‘‡โ„Ž๐‘Ž๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘‘: Mengakui penggunaan bom curah saat konflik perbatasan dengan Kamboja pada tahun 2011.
Suriah: Terbukti menggunakan bom klaster dalam konflik bersenjata internal.
Pesawat Tornado Jerman menjatuhkan Bom klaster

๐‘ˆ๐‘˜๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘–๐‘›๐‘Ž: Juga menggunakan bom klaster dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia.
Penggunaan bom klaster dalam konflik terkini, terutama oleh Rusia dan Ukraina, menuai kecaman keras dari organisasi hak asasi manusia karena risiko besar terhadap warga sipil, mengingat banyak submunisi yang gagal meledak dan menjadi ranjau darat setelah konflik usai.

Komentar

Postingan Populer